LDII Sidoarjo - Lembaga Dakwah Islam Indonesia Kabupaten Sidoarjo

Semangat generasi muda LDII dalam memperingati Haornas 2025 dengan mengusung olahraga sebagai pemersatu bangsa.

Jakarta, 9 September 2025 — Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) tahun ini menjadi momentum penting bagi bangsa Indonesia untuk kembali meneguhkan tekad dalam membangun generasi muda yang sehat, sportif, dan tangguh. Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPP LDII) menekankan bahwa olahraga bukan sekadar aktivitas fisik, melainkan juga sarana pemersatu bangsa dan penguat karakter generasi penerus.

Koordinator Bidang Pemuda, Kepanduan, Olahraga, Seni, dan Budaya (PKOSB) DPP LDII, Edwin Sumiroza, menegaskan bahwa semangat persatuan dapat tumbuh dari arena olahraga. “Olahraga menyatukan semangat seluruh elemen bangsa, tanpa membeda-bedakan asal-usul. Dari lapangan inilah lahir rasa bangga sebagai bangsa yang mampu berdiri sejajar dengan negara lain,” ungkapnya dalam peringatan Haornas di Jakarta.

Menurut Edwin, capaian para atlet Indonesia di berbagai ajang internasional menjadi sumber motivasi yang tak ternilai bagi generasi muda. “Prestasi besar selalu berawal dari kerja keras dan ketekunan. Setiap anak bangsa memiliki kesempatan yang sama untuk berprestasi hingga level dunia,” tegasnya.

Edwin mencontohkan keberhasilan atlet Indonesia di cabang dragon boat sebagai bukti nyata bagaimana olahraga tradisional mampu menjadi kebanggaan internasional. “Olahraga tradisional Indonesia memiliki potensi besar jika terus dikembangkan. Dari tradisi, kita bisa melangkah ke dunia, membawa nama harum Nusantara,” jelasnya penuh semangat.

Lebih jauh, LDII berkomitmen untuk mendorong generasi muda berkiprah di berbagai cabang olahraga. Tidak hanya di pencak silat dan sepak bola, tetapi juga di cabang-cabang lain yang membentuk mental sportif dan jiwa tangguh. Edwin menegaskan bahwa olahraga bermanfaat tidak hanya bagi kebugaran fisik, namun juga untuk membangun karakter yang disiplin dan pantang menyerah.

Meski begitu, ia mengingatkan bahwa masih ada tantangan besar dalam mencetak atlet kelas dunia. Sistem pendidikan yang belum sepenuhnya terintegrasi dengan pembinaan bakat, serta keterbatasan sarana dan dukungan sponsor, masih menjadi pekerjaan rumah. Namun Edwin percaya, dengan semangat gotong royong dan strategi yang tepat, Indonesia mampu melahirkan generasi muda yang berprestasi di ajang global.

“Olahraga adalah jalan untuk menanamkan nilai kebersamaan, kejujuran, dan sportivitas. Dari olahraga, kita bisa belajar untuk selalu siap menghadapi tantangan kehidupan dengan hati yang kuat dan semangat pantang menyerah,” tutup Edwin.

Olahraga bukan hanya melatih fisik, tetapi juga menempah jiwa. Dari lapangan kita belajar arti sportivitas, dari keringat lahir ketangguhan, dan dari persatuan tercipta kekuatan bangsa. Mari jadikan olahraga sebagai jalan membangun generasi muda yang sehat, berprestasi, dan penuh semangat kebangsaan.(Ac)

Posting Komentar