![]() |
Menteri Desa Yandri Susanto bersama Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso dan Bupati Blora Arief Rohman saat menghadiri panen benih sorgum tersertifikasi di Blora. |
Blora, 13 Mei 2025 — Pemerintah Kabupaten Blora menegaskan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui pengembangan tanaman sorgum sebagai komoditas strategis. Pada Minggu, 11 Mei 2025, panen perdana benih sorgum tersertifikasi digelar di lahan milik Kelompok Tani Barokah, Desa Kedungwungu, Kecamatan Todanan. Acara ini dihadiri langsung oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Yandri Susanto.
Bupati Blora, Arief Rohman, yang hadir bersama Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso, menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan langkah nyata Pemkab Blora dalam mengakselerasi diversifikasi pangan di daerah. “Blora memiliki lahan yang potensial dan SDM pertanian yang mumpuni. Dengan sinergi bersama LDII dan kelompok tani, sorgum kini jadi bagian penting dari roadmap ketahanan pangan daerah,” ujar Arief.
Ia menambahkan, tanaman sorgum sangat relevan dengan kondisi Blora yang merupakan salah satu daerah penghasil ternak terbesar di Jawa Tengah. “Batang sorgum bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Ini membuka peluang integrasi pertanian dan peternakan secara berkelanjutan,” jelasnya.
![]() |
Panen benih sorgum tersertifikasi di lahan Kelompok Tani Barokah, Desa Kedungwungu, Todanan, Blora, yang dihadiri Menteri Desa PDTT, Bupati Blora, dan Ketua Umum LDII. |
Menteri Yandri Susanto memberikan apresiasi atas peran aktif Pemerintah Kabupaten Blora dan LDII dalam menginisiasi proyek ini. “Blora sangat layak menjadi pusat pengembangan sorgum nasional. Potensi lahannya besar, komitmen pemerintah daerahnya tinggi, dan sudah terbukti mampu menghasilkan benih bersertifikat,” ujarnya.
Panen kali ini dilakukan di lahan seluas 0,5 hektare dengan varietas Super-1, ditanam sejak 17 Januari 2025. Tanaman sorgum ini dirancang bukan untuk konsumsi, tetapi untuk pembenihan, dan memiliki kemampuan panen hingga tiga kali dari satu kali tanam. Pesanan benih sudah berdatangan dari petani di Ngawi dan Wonogiri.
Panen kali ini dilakukan di lahan seluas 0,5 hektare dengan varietas Super-1, ditanam sejak 17 Januari 2025. Tanaman sorgum ini dirancang bukan untuk konsumsi, tetapi untuk pembenihan, dan memiliki kemampuan panen hingga tiga kali dari satu kali tanam. Pesanan benih sudah berdatangan dari petani di Ngawi dan Wonogiri.
Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, menegaskan bahwa LDII tak hanya berperan sebagai pendamping tanam dan panen, tapi juga menjamin distribusi hasil panen melalui model off-taker. “Kami menjamin hasil panen terserap. Bahkan kami sedang siapkan proposal kepada Presiden untuk menjadikan pengembangan sorgum sebagai agenda nasional,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan rencana kolaborasi dengan Kementerian Ekonomi Kreatif guna mengembangkan produk turunan sorgum agar memiliki nilai tambah yang tinggi.
Menteri Yandri menutup kunjungannya dengan mendorong perlindungan paten atas benih sorgum Blora agar bisa bersaing di pasar global. “Komoditas lokal seperti ini harus kita lindungi dan kembangkan. Kementerian siap mendukung lintas sektor,” pungkasnya.(Ac)
Ia juga menyampaikan rencana kolaborasi dengan Kementerian Ekonomi Kreatif guna mengembangkan produk turunan sorgum agar memiliki nilai tambah yang tinggi.
Menteri Yandri menutup kunjungannya dengan mendorong perlindungan paten atas benih sorgum Blora agar bisa bersaing di pasar global. “Komoditas lokal seperti ini harus kita lindungi dan kembangkan. Kementerian siap mendukung lintas sektor,” pungkasnya.(Ac)
Posting Komentar