![]() |
Ketua DPP LDII Singgih Tri Sulistiyono menyampaikan seruan agar Pancasila dijadikan gaya hidup generasi muda pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2025. |
Ketua LDII Ajak Generasi Muda Jadikan Pancasila sebagai Gaya Hidup dan Ideologi Hidup
Bangsa Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila setiap 1 Oktober sebagai momentum refleksi atas sejarah kelam yang pernah mengancam ideologi bangsa. Peringatan ini menjadi pengingat bahwa Pancasila tetap tegak berdiri sebagai dasar negara dan ideologi pemersatu bangsa.
Pada peringatan tahun 2025, tema nasional yang diangkat adalah “Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya.”
Dalam pernyataannya, Ketua DPP LDII Singgih Tri Sulistiyono mengajak generasi muda untuk menjadikan Pancasila bukan hanya sebagai simbol, tetapi juga sebagai way of life (gaya hidup) dan living ideology (ideologi hidup).
“Peristiwa sejarah menjadi pengingat bagi kita semua, bahwa Pancasila mampu bertahan dari berbagai ancaman. Kini tugas kita adalah memastikan nilai-nilainya terus hidup dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan generasi muda,” tegas Singgih.Sebagai Guru Besar Ilmu Sejarah, ia menekankan bahwa Pancasila mengajarkan nilai persatuan, kemanusiaan, dan keadilan sosial yang harus terus diwujudkan di tengah tantangan global, seperti disinformasi, polarisasi sosial, hingga krisis ekonomi dan lingkungan.
Di era digital dan perubahan global yang cepat, Pancasila dipandang tetap relevan sebagai pedoman bangsa. Singgih mengingatkan bahwa penyebaran informasi palsu, ujaran kebencian, dan ancaman ideologi transnasional berpotensi merusak persatuan bangsa.
“Generasi muda harus mampu menjadikan Pancasila sebagai identitas diri. Tidak hanya dalam retorika, tetapi dalam sikap, perilaku, dan tindakan nyata,” ujarnya.LDII sendiri berkomitmen mengembangkan nilai-nilai Pancasila dalam empat bidang utama:
- Pendidikan – membentuk generasi religius, nasionalis, dan produktif.
- Sosial Budaya – memperkuat gotong royong, solidaritas, dan moderasi beragama.
- Ekonomi – mendorong kemandirian dan keadilan sosial berbasis ekonomi kerakyatan.
- Digitalisasi Generasi Muda – membekali anak bangsa dengan literasi digital yang sehat dan beretika.
Hari Kesaktian Pancasila 2025 dipandang LDII sebagai momentum memperkuat tekad menuju Indonesia Emas 2045. Singgih menegaskan bahwa pembangunan bangsa tidak hanya soal fisik dan infrastruktur, tetapi juga penguatan mental kebangsaan, moralitas, dan persatuan nasional.
“Mari kita jadikan peringatan ini sebagai titik tolak memperkuat komitmen kebangsaan. Pancasila adalah fondasi kita menghadapi tantangan global sekaligus kunci menjaga persaudaraan kebangsaan dan kerukunan antarumat,” pungkasnya.
Posting Komentar