LDII Sidoarjo Akan Gelar Musda ke-10, Bahas Regenerasi dan SDM Profesional Religius

 

Ketua dan Sekretaris DPD LDII Sidoarjo

LDII SIDOARJO – Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Sidoarjo dijadwalkan akan menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-10 pada 26 Oktober 2025 di Gedung Barokah Pondok Pesantren Al Barokah Sruni, Gedangan, Sidoarjo.

Kegiatan lima tahunan ini mengusung tema “Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Profesional Religius Menuju Sidoarjo Metropolitan Inklusif, Berdaya Saing, dan Berkelanjutan.”

Tema tersebut mengandung makna bahwa LDII berkomitmen membangun manusia yang tidak hanya cakap secara profesional dan berdaya guna, tetapi juga memiliki landasan moral dan religius yang kuat. SDM seperti inilah yang diharapkan mampu berperan aktif dalam pembangunan Sidoarjo sebagai kota metropolitan yang maju, terbuka terhadap keberagaman (inklusif), berdaya saing tinggi, serta berkelanjutan.

Menurut panitia pelaksana, Musda kali ini rencananya akan dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Bupati Sidoarjo, H. Subandi, S.H., M.Kn., bersama sejumlah pejabat Forkopimda serta perwakilan ormas dan tokoh masyarakat.

Sekretaris DPD LDII Sidoarjo H. Hariman Danasasmita, S.T. menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting bagi LDII untuk melakukan evaluasi, menyusun program kerja ke depan, serta memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah.

“Musda bukan hanya soal pergantian kepemimpinan, tapi juga refleksi atas kontribusi LDII dalam pembangunan moral dan sosial masyarakat Sidoarjo,” ujarnya.

Agenda utama Musda ke-10 meliputi penyampaian laporan pertanggungjawaban Ketua DPD LDII masa bakti 2020–2025, K.H. Mohammad Fauzan, serta pemilihan ketua baru DPD LDII Sidoarjo untuk periode 2025–2030.

Selain sidang pleno dan pemilihan, acara juga akan diisi dengan sesi pembinaan organisasi, arahan kebangsaan, serta dialog interaktif mengenai peran LDII dalam mewujudkan masyarakat Sidoarjo yang religius dan berdaya saing global.

Dengan semangat profesional religius, LDII Sidoarjo berharap Musda ini dapat menjadi tonggak penting dalam memperkuat peran ormas Islam dalam membangun masyarakat yang harmonis, produktif, dan berakhlakul karimah. (YM)