KH Chriswanto Santoso saat menyampaikan pidato pada peringatan Hari Lahir Pancasila di Jakarta, Sabtu (1/6/2025). (Foto: Dokumentasi DPP LDII)
Ketua Umum LDII Tegaskan Pancasila sebagai Jiwa Bangsa: Islam dan Pancasila Berjalan Seiring Mewujudkan Toleransi di Indonesia
Jakarta, 1 Juni 2025 - Ketua Umum DPP LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia), KH Chriswanto Santoso, menegaskan bahwa Pancasila bukan sekadar dasar negara, tetapi merupakan jiwa bangsa Indonesia yang menyatukan berbagai perbedaan suku, ras, dan agama.
“Pancasila dan Islam itu beriringan. Bahkan nilai-nilai Islam terdapat dari sila pertama hingga kelima,” ujar KH Chriswanto dalam peringatan Hari Lahir Pancasila, Sabtu (1/6), di Jakarta.
Menurutnya, Pancasila merupakan fondasi ideologis yang mencerminkan nilai-nilai Islam dan agama lain, yang semuanya berpadu menjadi kekuatan pemersatu bangsa. LDII menilai keberagaman di Indonesia adalah anugerah yang memperkaya dan memperkuat karakter bangsa.
“Meskipun sempat ada perdebatan soal Piagam Jakarta, kompromi yang dicapai saat itu menjadi bentuk Islam yang inklusif dan rahmat bagi seluruh bangsa,” tambahnya.KH Chriswanto juga menegaskan bahwa Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia tidak mendominasi, tetapi justru memberi ruang kepada semua agama untuk menjalankan ibadah dengan aman dan damai.
“Di Indonesia, mayoritas melindungi minoritas. Ini bukti Pancasila sebagai dasar negara menjamin hak asasi manusia dan kebebasan beragama,” ungkapnya.Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa dalam negara demokrasi seperti Indonesia, toleransi dan saling menghargai merupakan bagian dari implementasi nilai-nilai Pancasila, yang menjunjung tinggi keberagaman dan kerukunan.
Pancasila memadukan nilai-nilai agama, kearifan lokal, dan nilai universal yang mampu menyatukan seluruh komponen bangsa. Menurut LDII, hal ini menjadikan Pancasila sebagai ideologi inklusif yang bisa diterima lintas agama dan budaya.
“Nilai-nilai Pancasila tidak bertentangan dengan ajaran Islam, bahkan sejalan. Karena itu umat Islam wajib menegakkannya demi keutuhan bangsa,” imbuh KH Chriswanto.
Menutup pernyataannya, KH Chriswanto menyerukan kepada semua elemen masyarakat dan tokoh agama untuk tidak memaksakan keyakinan kepada orang lain.
“Memaksakan agama atau keyakinan sangat bertentangan dengan semangat Pancasila. Kita harus menjaga kebhinekaan agar bangsa ini tetap kokoh,” pungkasnya.(ac)
Posting Komentar