LDII Sidoarjo - Lembaga Dakwah Islam Indonesia Kabupaten Sidoarjo

KH Chriswanto Santoso (Ketum DPP LDII) saat memberikan keterangan pers terkait pentingnya haji mabrur dan ibadah kurban dalam membangun peradaban bangsa, Jumat (14/6/2025) di Jakarta.
Foto: Dokumentasi DPP LDII

JAKARTA — Menyambut kepulangan 221.000 jamaah haji Indonesia, Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso menekankan pentingnya haji mabrur sebagai motor perubahan sosial di tengah kemerosotan moral bangsa. Hal ini diungkapkan dalam pernyataan resminya pada Jumat (14/6/2025).

“Salah satu tanda haji mabrur adalah perubahan perilaku dan ucapan yang lebih baik. Haji harus berdampak pada kemajuan peradaban bangsa yang kini mengalami krisis moral,” tegas KH Chriswanto.

Menurutnya, kemunduran pascareformasi ditandai dengan melonjaknya praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Ia menyoroti langkah Pemerintah Presiden Prabowo yang gencar membongkar kasus korupsi bernilai ratusan triliun rupiah.
“Angka-angka pengungkapan korupsi hari ini tidak pernah terbayangkan sebelumnya,” imbuhnya.

Kepulangan para jamaah haji, yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat seperti ASN, pejabat publik, pengusaha, hingga tokoh daerah, dinilai sebagai peluang strategis untuk memperbaiki karakter sosial masyarakat melalui peningkatan iman dan ketakwaan.
“Dengan karakter yang berubah dan ketakwaan meningkat, mereka mampu menjadi teladan dan pembina masyarakat sekitarnya,” jelas KH Chriswanto.

Mengutip salah satu poin dalam Tri Sukses Haji yang dicanangkan oleh Badan Penyelenggara Haji (BPH) RI, ia menekankan pentingnya pencapaian sukses peradaban dan keadaban dalam konteks kebangsaan.
“Peradaban menyangkut wawasan kebangsaan, sementara keadaban berarti memperkuat kualitas hidup bermasyarakat dan nasionalisme,” jelasnya.

KH Chriswanto juga menyoroti pentingnya Hari Raya Kurban sebagai bentuk kepedulian sosial. Ia menegaskan, nilai-nilai kurban yang diajarkan Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad menjadi inspirasi gotong royong dalam membangun kesejahteraan masyarakat Indonesia.
“Keikhlasan dan ketakwaan Nabi Ibrahim adalah warisan spiritual yang harus kita teladani dalam memperkuat semangat gotong royong,” jelasnya.

Partisipasi warga LDII dalam kurban terus meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data resmi:
  • 2022: 42.646 ekor
  • 2023: 47.341 ekor
  • 2024: 50.460 ekor
  • 2025 (target): 55.952 ekor, terdiri dari:
  • 28.096 ekor sapi
  • 21 ekor kerbau
  • 27.835 ekor kambing

Kegiatan kurban LDII tersebar di 4.317 lokasi salat Idul Adha di seluruh Indonesia, naik 10,8% dibanding tahun sebelumnya.
“Kami bangga dan bersyukur atas pelaksanaan kurban warga LDII. Ini menjadi bukti nyata keimanan, ketakwaan, dan kontribusi sosial umat Islam,” ujar KH Chriswanto.

Ia juga mengajak warga LDII untuk terus meningkatkan partisipasi dalam kurban pada tahun mendatang, agar manfaat sosial dan spiritualnya dapat menjangkau masyarakat lebih luas.
“Kurban bukan sekadar ibadah individu, tetapi juga ibadah sosial yang mendukung kesejahteraan umat,” pungkasnya.(ac)

Posting Komentar