Kurban Wujudkan Peran Ayah dalam Membangun Generasi Berkarakter, LDII Siapkan Ribuan Hewan Kurban dan 3.000 Lokasi Salat Id
Jakarta (6/6/2025) – Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso menekankan pentingnya momentum kurban sebagai wujud ketakwaan sekaligus pelajaran mendalam tentang peran ayah dalam pendidikan karakter anak.
Menurut KH Chriswanto, kurban bukan sekadar ibadah ritual, namun juga mengandung nilai edukatif yang kuat sebagaimana dicontohkan Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail. “Nabi Ibrahim dalam mendidik anaknya diarahkan kepada rasa takwa kepada Allah, dan mengedepankan perintah Allah dibanding kepentingan duniawi,” ujarnya saat menyampaikan pernyataan resmi DPP LDII pada Kamis (6/6).
Menurut KH Chriswanto, kurban bukan sekadar ibadah ritual, namun juga mengandung nilai edukatif yang kuat sebagaimana dicontohkan Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail. “Nabi Ibrahim dalam mendidik anaknya diarahkan kepada rasa takwa kepada Allah, dan mengedepankan perintah Allah dibanding kepentingan duniawi,” ujarnya saat menyampaikan pernyataan resmi DPP LDII pada Kamis (6/6).
KH Chriswanto menambahkan bahwa keteladanan Nabi Ibrahim mengajarkan pentingnya komunikasi spiritual dalam keluarga. Meski jarang bertemu Nabi Ismail, Ibrahim tetap mampu menanamkan nilai tauhid, akhlak, dan kepatuhan terhadap syariat melalui pendekatan dialog dan perumpamaan.
KH Chriswanto menyampaikan keprihatinannya terhadap pola didik modern yang cenderung liberal dan mengabaikan norma agama. Ia menilai, jika anak dibesarkan tanpa pemahaman agama yang kokoh, akan berdampak pada kepemimpinan yang lemah secara moral.
Untuk tahun 2025, hingga Kamis (6/6) pukul 15.00 WIB, tercatat 34.302 ekor hewan kurban telah dipersiapkan warga LDII di seluruh Indonesia. Rinciannya, 18.215 ekor sapi, 20 ekor kerbau, dan 16.067 ekor kambing. DPP LDII juga menyiapkan lebih dari 3.000 titik lokasi salat Idul Adha di berbagai daerah.
“Ketaatan dan ketakwaan Nabi Ismail terhadap kedua orangtuanya menjadikannya ringan dalam menjalani perintah Allah,” imbuhnya.KH Chriswanto juga menegaskan bahwa pendidikan anak berbasis agama harus menjadi fondasi utama umat Islam dalam membangun generasi. Hal ini terbukti dari lahirnya tokoh-tokoh besar seperti Pangeran Diponegoro, KH Hasyim Asy’ari hingga Buya Hamka, yang seluruhnya dididik dengan nilai-nilai keislaman sejak kecil.
KH Chriswanto menyampaikan keprihatinannya terhadap pola didik modern yang cenderung liberal dan mengabaikan norma agama. Ia menilai, jika anak dibesarkan tanpa pemahaman agama yang kokoh, akan berdampak pada kepemimpinan yang lemah secara moral.
“Pemimpin yang tak memiliki ketakwaan tidak akan memiliki rasa takut terhadap hisaban amal. Maka akan rawan mengabaikan kepentingan bangsa dan negara,” tegasnya.Dalam kesempatan tersebut, KH Chriswanto juga memaparkan data terkini seputar partisipasi warga LDII dalam berkurban. Tahun 2022, LDII menyembelih 42.646 ekor hewan kurban, meningkat menjadi 47.341 ekor di 2023, dan pada 2024 sebanyak 50.460 ekor.
Untuk tahun 2025, hingga Kamis (6/6) pukul 15.00 WIB, tercatat 34.302 ekor hewan kurban telah dipersiapkan warga LDII di seluruh Indonesia. Rinciannya, 18.215 ekor sapi, 20 ekor kerbau, dan 16.067 ekor kambing. DPP LDII juga menyiapkan lebih dari 3.000 titik lokasi salat Idul Adha di berbagai daerah.
“Data ini terus bergerak dan akan terus kami update hingga menjelang hari H Idul Adha,” pungkas KH Chriswanto.
Posting Komentar