Ketua Departemen Pendidikan Umum dan Pelatihan DPP LDII, Thonang Effendi, memberikan pemaparan pada Pelatihan Kepemimpinan Kepala Sekolah LDII di Jakarta, Minggu (7/12). Foto: LINES.

Pelatihan Kepemimpinan Kepala Sekolah LDII, 185 Peserta Dilatih Perkuat Pendidikan Karakter

Jakarta — DPP LDII menggelar Pelatihan Kepemimpinan Kepala Sekolah yang diikuti 185 kepala sekolah dari seluruh Indonesia. Kegiatan tersebut dibuka secara daring oleh Ketua DPP LDII, Basseng Muin, di Patal Senayan, Jakarta pada Minggu (7/12).

Basseng menyampaikan bahwa pelatihan tersebut merupakan wujud komitmen LDII dalam mendukung pembangunan pendidikan nasional berbasis karakter. “Ini adalah kontribusi LDII untuk bangsa dalam membangun sumber daya manusia di Indonesia. Pendirian sekolah saat ini jumlahnya sudah mencapai kurang lebih 300 sekolah,” tegasnya.

Menurutnya, kepala sekolah memiliki peran penting dalam mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam pembelajaran. Pendidikan tidak hanya menekankan akademik, tetapi juga membentuk akhlak dan moral siswa.

“Siapa yang bisa membawa perubahan karakter di sekolah? Tentu kepala sekolah,” ujar Basseng yang juga Koordinator Bidang Pendidikan Umum dan Pelatihan DPP LDII.

Tuntaskan Akar Masalah Bullying Lewat Pendidikan Karakter
Basseng menyoroti bahwa kasus bullying di sekolah pada dasarnya berakar dari lemahnya pondasi karakter siswa.

“Sistem pendidikan selama ini terlalu fokus pada pengetahuan, nilai, dan ranking. Pendidikan karakternya justru terabaikan,” jelasnya.

Ia menegaskan pentingnya penerapan 29 Karakter Luhur, sebagai nilai dasar yang wajib diinternalisasikan pada peserta didik.

“Kalau satuan pendidikan tidak menerapkan pembelajaran 29 karakter, maka kepala sekolah adalah pihak pertama yang perlu dievaluasi,” ujar Basseng.

Ketua Departemen Pendidikan Umum dan Pelatihan DPP LDII, Thonang Effendi, memberikan pemaparan pada Pelatihan Kepemimpinan Kepala Sekolah LDII di Jakarta, Minggu (7/12). Foto: LINES.

Ketua Departemen Pendidikan Umum dan Pelatihan DPP LDII, Thonang Effendi, mengapresiasi antusiasme para peserta pelatihan.

“Respons dan pertanyaan mereka menunjukkan kebutuhan nyata akan pembekalan kepemimpinan bagi kepala sekolah,” ungkapnya.

Ia menyebut tantangan kepemimpinan sekolah masa kini adalah bagaimana menciptakan inovasi, perubahan, dan komunikasi efektif dengan seluruh pemangku kepentingan.

LDII berharap pelatihan ini mendorong kepala sekolah menerapkan kepemimpinan visioner dan berkarakter, sehingga sekolah mampu memperkuat perannya sebagai pusat pembentukan generasi muda yang cerdas, religius, dan siap berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

Next
This is the most recent post.
Previous
Posting Lama

Posting Komentar