LDII Sidoarjo - Lembaga Dakwah Islam Indonesia Kabupaten Sidoarjo

Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kemendes PDTT dengan LDII, Rabu 23 Juli 2025, di Kantor Kemendes, Jakarta. (Foto: Istimewa)

LDII Dukung Asta Cita Prabowo Lewat MoU Strategis dengan Kemendes
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Percepatan Transformasi Desa Menuju Indonesia Emas 2045


JAKARTA (24/7/2025) — Dalam langkah strategis mendukung percepatan pembangunan desa, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDTT) menggandeng Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dan 14 lembaga lainnya dalam penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang berlangsung di kantor Kemendes, Jakarta, Rabu (23/7).

Menteri Desa dan PDTT, Dr. (H.C.) H. Yandri Susanto, S.Pt., menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam mengimplementasikan Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo Subianto, yang menargetkan peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penguatan pembangunan desa.
“Desa adalah pusat pertumbuhan Indonesia. Kita tak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi ini harus dikawal hingga tuntas dengan aksi nyata di lapangan,” tegas Yandri dalam sambutannya.

Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kemendes PDTT dengan LDII, Rabu 23 Juli 2025, di Kantor Kemendes, Jakarta. 


Dalam MoU ini, Kemendes memprioritaskan 12 program aksi "Bangun Desa, Bangun Indonesia", yang akan dikolaborasikan dengan seluruh mitra, termasuk LDII. Yandri mengungkapkan bahwa saat ini masih terdapat lebih dari 10.000 desa tertinggal dan 20.000 desa tanpa akses sinyal, dan ini menjadi tantangan sekaligus peluang pengabdian bersama.

LDII Siap Kawal Program dengan Aksi Nyata


Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, menyambut baik kemitraan ini sebagai bentuk kontribusi organisasi dalam mempercepat pemerataan pembangunan nasional.
“Kolaborasi ini bukan sekadar MoU. Kami sudah terlibat langsung dalam program Kemendes, seperti panen bibit sorgum bersertifikat di Blora,” ujar KH Chriswanto.

Menurutnya, pengembangan sorgum yang menjadi alternatif ketahanan pangan dan pakan ternak, merupakan bukti nyata kontribusi LDII di bidang pertanian dan ekonomi desa. Terlebih, banyak warga LDII tinggal di desa-desa yang berpotensi dikembangkan.

Dari Dakwah hingga Digitalisasi, LDII Bergerak untuk Desa
KH Chriswanto juga menambahkan bahwa LDII telah lama mengembangkan berbagai program berbasis desa, termasuk:
  • Pendirian majelis taklim, pesantren, dan sekolah di desa
  • Penguatan ekonomi lewat koperasi syariah
  • Program penanganan stunting dan pemanfaatan teknologi digital
“Membangun desa berarti membangun Indonesia. Kolaborasi ini harus lintas institusi, agar berdampak besar dan berkelanjutan,” tandasnya.(Ac)

Posting Komentar