Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso memberikan pernyataan terkait pentingnya akhlak ASN untuk menghindari penyalahgunaan wewenang, seperti praktik perlindungan judi online yang marak terjadi di berbagai instansi.

KH Chriswanto Santoso Tegaskan Pentingnya Akhlak ASN: Pencegahan Judi Online Demi Masa Depan Bangsa dan Generasi Muda

Jakarta (5/11) – Ketua Umum DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) KH Chriswanto Santoso menyerukan agar Kabinet Indonesia Merdeka (KIM) memprioritaskan akhlak dalam rekrutmen dan pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN). Ia menekankan bahwa Indonesia hanya dapat maju apabila para ASN memiliki akhlak yang baik dan tidak sekadar berbekal kecerdasan.


Pernyataan KH Chriswanto tersebut disampaikan sebagai respons atas keterlibatan pejabat Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam praktik perlindungan terhadap situs judi online. Ia mengungkapkan keprihatinannya, menyebutkan bahwa Ketua Tim Penyidikan dan Ahli UU ITE Ditjen Aplikasi dan Informatika, Denden Imadudin Soleh, bersama dengan sepuluh pegawai Komdigi, mengelola sekitar 1.000 situs judi agar tidak diblokir. Dari kegiatan ini, mereka menerima keuntungan sebesar Rp8,5 miliar setiap bulan.


“Mereka tahu judi online merusak ekonomi, moral, dan hubungan sosial masyarakat, tapi mereka tidak peduli. Yang penting mereka untung,” ujar KH Chriswanto dengan nada prihatin.


Ia menyoroti bahaya besar yang ditimbulkan judi online, terutama terhadap generasi muda. Korbannya sangat beragam, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Dampaknya pun beragam, dari kerusakan moral hingga meningkatnya konflik sosial. “Yang paling berbahaya adalah rusaknya generasi muda, sebab mereka rentan terhadap pengaruh judi online yang dapat merusak masa depan mereka,” lanjut KH Chriswanto.


KH Chriswanto juga menekankan, dampak judi online tidak hanya merusak karakter, tetapi juga berdampak pada kesejahteraan mental dan sosial. Kecanduan judi online kerap memicu konflik keluarga, perceraian, bahkan tindak kriminal. Ia memperingatkan, perjudian juga melanggar ajaran Islam dan mengingatkan bahwa ASN harus menjunjung tinggi nilai-nilai moralitas dalam tugasnya.


Dalam konteks integritas ASN, KH Chriswanto menekankan pentingnya akhlak mulia. "ASN yang berakhlak baik akan mengutamakan kejujuran, keadilan, dan transparansi," katanya. Aparatur negara yang memiliki akhlak baik, lanjut KH Chriswanto, akan bekerja dengan penuh tanggung jawab, jujur, serta memberikan pelayanan yang adil dan berempati kepada masyarakat.


Menurutnya, sikap profesionalisme ASN tidak hanya ditentukan dari keterampilan teknis, tetapi juga dari sikap moral yang baik. ASN yang memiliki akhlak mulia mampu menghadapi masalah dengan bijak dan memberikan solusi dengan rasa empati yang tinggi.


“Dengan akhlakul karimah, mereka bisa menjadi pribadi yang disiplin, memiliki komitmen pada pekerjaannya, dan menjunjung tinggi tanggung jawab dalam melayani masyarakat,” tutup KH Chriswanto.(*)


- LDII

- Akhlak ASN

- KH Chriswanto Santoso

- Judi Online

- KIM (Kabinet Indonesia Merdeka)

- Bahaya Judi Online

- Moralitas Aparatur Negara


Posting Komentar