SIDOARJO – LDII (Lembaga Dakwah
Islam Indonesia) berkomitmen untuk ikut berperan menjaga kondusivitas situasi menjelang pilkades (pemilihan kepala desa) serentak di Kabupaten Sidoarjo. Demikian pula di wilayah Kecamatan Tarik, PC LDII Kecamatan Tarik berupaya untuk ikut menjaga situasi dan kondisi agar tetap kondusif.

Pada hari Jum’at, 17 Januari 2020, Ketua PC LDII Kecamatan Tarik, Adi Kurniawan menghadiri acara Cangkrukan di pendapa Kecamatan Tarik. Ikut hadir pada acara tersebut sejumlah pejabat dari Forkopimda Kabupaten Sidoarjo dan Forkopimka Kecamatan Tarik, para tokoh masyarakat, MWC NU, PC Muhammadiyah, BPD, para kepala desa, serta bakal calon kepala desa.

Mereka berkumpul untuk bersama-sama berpikir dan berusaha agar Kecamatan Tarik dan Kabupaten Sidoarjo pada umumnya bisa kondusif. Menjelang pilkades yang diikuti oleh 13 desa di Kecamatan Tarik iniLDII Ikut Berperan Jaga Situasi Kondusif.

Sekretaris Kecamatan Tarik, Ir. H. Akhmad Sirojul, MM menghendaki agar pilkades bisa berjalan sesuai dengan harapan masyarakat yaitu jujur, adil, aman, dan damai.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sidoarjo, Drs. H. Achmad Zaini, MM mengulas mengenai berbagai macam potensi di Kecamatan Tarik.  Ada sekitar 38 bakal calon yang akan memperebutkan posisi kepala desa di 13 daerah pemilihan.

Ada beberapa wilayah di Sidoarjo yang sudah menerapkan e-voting dalam pemilihan kades ini. Di Sidoarjo ada sekitar 175 desa yang akan melaksanakan Pilkades serentak ini, dan akan ada 25 ribu petugas yang akan disiapkan untuk mendukung pilkades dan pilkada di Kabupaten Sidoarjo.

Wakapolresta Sidoarjo, AKBP M. Anggi Naulifar Siregar yang hadir mewakili Kapolresta Sidoarjo mendukung upaya Pilkades yang jujur, adil, aman, dan damai. Polresta Sidoarjo sudah membentuk Satgas Anti-Botoh agar money politic (politik uang) dapat dihindari, sehingga para calon kades bisa bertarung secara fair.

Sebagai seorang petugas, ia menambahkan, ada beberapa ancaman jika terjadi pelanggaran dalam Pilkades ini.

Selain itu, Perwira Polisi berpangkat dua melati di pundaknya ini juga berpesan agar selalu berhati-hati dalam berkendaraan, selalu patuhi rambu lalu-lintas, dan arahan petugas kepolisian. Sebab, kasus kecelakaan lalu-lintas semakin hari semakin meningkat. Bahkan pada tahun 2019 lalu ada sekitar 2.039 kasus laka lantas, dan 400 di antara meninggal dunia dan usianya masih sangat produktif. Ini ironis sekali.

Pihaknya juga berpesan untuk selalu menjaga keluarga masing-masing agar terbebas dari bahaya narkoba. "Ada 140 tahanan di Polresta, dan hanya 2 yang bukan terkena kasus narkoba," begitu katanya.

Menyambung dari para pemateri, Ketua PC LDII Kecamatan Tarik, Adi Kurniawan mengusulkan agar ada penambahan rambu lalu-lintas di sekitar daerah rawan kecelakaan, terutama di jalur tengkorak. Juga, agar ada penguatan di tingkat Babinkamtibmas supaya masyarakat tahu dan mengerti akan bahaya narkoba yang merupakan kejahatan luar biasa (extra ordinari crime).

Alangkah baiknya tindakan-tindakan pencegahan dimulai dari keluarga, karena mencegah akan lebih baik daripada mengobati. Acara ini diakhiri dengan ramah tamah dan doa oleh KH. Nur Hasan yang merupakan seorang ulama dan sekaligus pengurus MWC NU Kecamatan Tarik. (adi/koes/yusuf)

Posting Komentar