LDII SIDOARJO – DPD (Dewan Pimpinan Daerah) LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) Kabupaten Sidoarjo mendukung terwujudnya kerukunan umat beragama di wilayah Kabupaten Sidoarjo.  Sebagai dukungan, siap menjalin komunikasi dan interaksi secara intensif serta bekerja sama dengan semua elemen bangsa, dalam bingkai NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Hal ini ditunjukkan pada acara Silaturrahim dan Sarasehan Kerukunan Umat Beragama yang diselenggarakan oleh FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kabupaten Sidoarjo di Gedung Serba Guna HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) Waru, Desa Tambak Sawah, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Sabtu malam (26/11/2022). Hadir mewakili pengurus DPD LDII Kabupaten Sidoarjo: Winarko, SH dan Drs. Koesmoko.

Pada acara yang bertema “Memperkuat Sinergitas Masyarakat dan Pemerintah dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama di Daerah” ini, mendatangkan 3 orang narasumber: Bupati Sidoarjo, H. Ahmad Muhdlor Ali, S.IP; Ketua PC (Pengurus Cabang) NU (Nahdlatul Ulama) KH. Zainal Abidin; dan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, Sahat Tua S Simanjuntak, SH, MH, M.AP.

Hadir juga pada kegiatan tersebut: Kepala Kemenag Kabupaten Sidoarjo, H. Mohammad Arwani, M.HI; Ketua FKUB Kabupaten Sidoarjo, M. Idham Kholiq, S.Sos, M.AP; Ketua HKBP Waru, Simanjuntak, S.Theologi; perwakilan Polsek Waru; perwakilan Koramil Waru; perwakilan pengurus GP Ansor; perwakilan pengurus Fatayat NU; perwakilan pengurus Muslimat NU; dan perwakilan pengurus GKJW; serta perwakilan pengurus berbagai ormas agama di Kabupaten Sidoarjo.



Wakil Ketua DPD LDII Kabupaten Sidoarjo, Winarko, SH mengatakan, LDII selalu berupaya untuk memberikan kontribusi demi kerukunan di masyarakat. “Kami siap bekerja sama dengan semua stake holder untuk mewujudkan kerukunan umat beragama. Warga LDII pun, dimana pun berada siap untuk selalu berbuat baik di lingkungannya masing-masing,”katanya.

Menurutnya, dengan paradigma barunya, LDII tidak lagi eksklusif, namun sudah inklusif. Warga LDII siap berbaur, bergaul, dan berinteraksi dengan warga masyarakat umum, tanpa diskriminasi. Terlebih lagi, di LDII, setiap warganya selalu diarahkan untuk menjadi warga negara yang baik dan peduli dengan lingkungannya.

Dalam sambutannya Ketua HKPB Waru, Simanjuntak, S. Theologi mengatakan, hidup di Sidoarjo merupakan anugerah, berupa keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan. Oleh sebab itu, semua komponen bangsa supaya bisa berpartisipasi membina kerukunan antarumat beragama. Dengan mewujudkan toleransi antarumat beragama, hidup tentram, dan bahagia. “Untuk itu mari kita dukung Pemkab Sidoarjo dengan program-programnya,”ujarnya.

Ketua FKUB Kabupaten Sidoarjo, M. Idham Kholiq, S.Sos, M.AP mengatakan, kegiatan FKUB kali ini sangat spesial, sebab mengundang Bupati Sidoarjo, H. Ahmad Muhdlor Ali, S.IP sebagai narasumber. “Makna kegiatan ini, silaturrahim itu memuat kerukunan dan toleransi. Adapun sarasehan itu memuat diskusi dan aspirasi. Untuk itu, kami mendukung sepenuhnya program Pemkab Sidoarjo dalam pembangunan harmonisasi sosial,”jelasnya.

Pernyataan sangat menarik datang dari Sekretaris FKUB Kabupaten Sidoarjo, Muchammad Syifa. “FKUB itu gambarannya seperti taman, bukan sebuah pot. Jika pot hanya satu jenis tanaman atau bunga. Namun jika sebuah taman, akan sangat indah jika diisi dengan berbagai jenis tanaman atau bunga-bunga yang beraneka warna. Untuk itu, kita harus selalu bisa tersenyum bersama-sama,”katanya.

Berdasarkan data, di Kabupaten Sidoarjo jumlah tempat ibadah sangat banyak. Terdapat 1.143 masjid (yang terbanyak Kecamatan Taman); 32 gereja (yang terbanyak Kecamatan Waru); 4 pura; dan 2 klenteng. Adapun jumlah umat beragama: Islam (2 juta orang lebih); Kristen (70 ribu orang lebih); Katholik (30 ribu orang lebih); Hindu (4 ribu orang lebih); Buddha (5 ribu orang lebih); dan Konghucu (5 ribu orang lebih). 

Narasumber pertama, Bupati Sidoarjo, H. Ahmad Muhdlor Ali, S.IP mengajak kepada semua elemen masyarakat untuk selalu menjaga kerukunan dan persaudaraan. Jangan cari apa yang beda, namun harus bisa memberikan kontribusi positif yang produktif. “Jangan sampai berprasangka buruk pada orang lain. Di antara aset yang perlu dijaga adalah aset yang tidak kelihatan, berupa harmonisasi kerukunan. Inilah yang harus dijaga bersama-sama. Relnya di Sidoarjo adalah: adem ayem, guyub rukun,”katanya.

Narasumber kedua, Ketua PCNU Kabupaten Sidoarjo, KH. Ainal Abidin mengatakan, kerukunan menjadi prinsip utama dalam pembangunan di Sidoarjo. Gambarannya seperti berbagai macam bumbu di dapur. Jika dimakan sendiri-sendiri tidak enak. Namun jika sudah dijadikan satu dan dimasak menjadi enak, nikmat, dan lezat. 

“Kami akan selalu mengawal Indonesia supaya bisa menjadi negara yang baldatun toyyibatun warobbun ghofur. Perbedaan jangan dibesar-besarkan. Namun persamaan itulah yang harus kita besar-besarkan. Supaya tercipta keadaan yang aman, rukun, damai, dan makmur. Di Sidoarjo kerukunan antarumat bergama sudah sangat luar biasa,”tambahnya.

Narasumber ketiga, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, Sahat Tua S. Simanjuntak, SH, MH, M.AP menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pengurus FKUB Kabupaten Sdoarjo yang sudah bisa menginisiasi kegiatan silaturrahim dan sarasehan tersebut. Menurutnya, toleransi di Sidoarjo sudah sangat baik, bahkan bisa disebut yang terbaik. Layak mendapat apresiasi.

“Dalam membina kerukunan, kita harus punya perspektif yang luas ke depan. Harus punya komitmen untuk membangun local wisdom.  Jangan hanya ego mementingkan golongannya, namun harus memikirkan kepentingan bersama dan lingkungan. Agama apa pun mengajarkan adanya cinta kasih. Untuk itu, marilah kita berlomba-lomba menjalin hubungan dan kerukunan antarumat beragama. Dengan tetap saling menghormati dan menghargai. Menjalin komunikasi kultural dengan membaur atau bergaul. Selalu berkomunikasi dan berbuat baik dengan penuh tanggung jawab sebagai warga negara,”katanya.

(Koes/KIM DPD LDII Kabupaten Sidoarjo)  


Posting Komentar