Di setiap perhelatan kurban, umat Islam di Eropa, Amerika Serikat, Australia, ataupun di daerah yang mereka adalah minoritas, kerap mendapat kritikan mengenai perlakuan terhadap hewan kurban. Mereka menyebut penyembelihan hewan kurban tak manusiawi. Benarkah demikian? Ternyata riset membuktikan, justru penyembelihan dengan cara islami membuat binatang ternak tak merasa sakit.

Menurut Kebijakan tentang penyembelihan hewan berdasarkan aturan Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals (RSCPA) Australia menyatakan bahwa binatang harus dibunuh seketika atau dibuat pingsan sampai menghadapi kematian. Adapun caranya bervariasi, mulai dari pemingsanan hingga tembak dikepala. Istilah ini disebut “Penjagalan Hewan yang Berperikemanusiaan”.

Dalam waktu 24 jam sebelum disembelih, hewan diperiksa oleh petugas inspeksi untuk memastikan hewan yang disembelih sehat dan sebelum disembelih, hewan berjalan sebuah jalur penyembelihan dan memasuki sebuah kotak pada rumah penyembelihan.

Pada hitungan detik, operator membuat hewan pingsan. Berbagai cara untuk membuat pingsan seperti penyetruman hingga penggunaan gas karbondioksida. Proses ini memastikan hewan tidak sadar dan peka terhadap rasa sakit sebelum akhirnya diproses.

Memang tidak semua tempat penjagalan hewan di Australia menggunakan cara yang konvensional. Ada juga tempat penyembelihan yang islami dan bahkan mempekerjakan komunitas Islam untuk menjagal hewan sesuai syariat Islam. Namun tetap saja pandangan orang barat umumnya masih belum terbuka akan hal ini.

Posting Komentar