![]() |
H. Mufti Imron Rosyadi Kepala Kemenag Sidoarjo (kanan) saat memberikan pengarahan. |
LDII SIDOARJO – Kepala Kemenag (Kementerian Agama) Kabupaten Sidoarjo, H. Mufti Imron Rosyadi dan Kasi Haji dan Umrah Kemenag Kabupaten Sidoarjo, H. Khoidar berkunjung ke kantor KBIHU (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah) Shofa Marwah di Ponpes Al Barokah Sruni, Gedangan, Sidoarjo, Sabtu (22/2/2025). Memberikan pembekalan manasik kepada para calon jamaah haji (CJH) LDII.
Hadir pada kegiatan tersebut yaitu Ketua DPD LDII Kabupaten Sidoarjo, H. Muhammad Fauzan; Wanhat DPD LDII Kabupaten Sidoarjo, KH. Eko Purwono dan KH Rony Romandawira; Ketua KBIHU Shofa Marwah, H. Anang Andrianto, SE; para mutowif (pembimbing ibadah haji): H. Muanan Hadi; H. Joko Purnomo; H. Ahmad Jayadi; dan H. Kafid Abrori, SE, MH, serta Bendahara KBIHU Shofa Marwah, H. Ari Mujiono. Manasik diikuti oleh ratusan calon jamaah haji LDII.
Dalam sambutannya, Kepala Kemenag Kabupaten Sidorjo, H. Mufti Imron Rosyadi mengatakan, para calon jemaah haji supaya memperbanyak frekuensi manasik dan berusaha memahami hakikat atau esensi perbedaan pelaksanaan ibadah umrah dan haji.
“Umrah itu diawali dengan berpakaian ihram, berniat, towaf, sai, dan tahalul (cukur). Kalau ibadah haji: berpakaian ihram, berniat, wukuf, musdalifah, lontar jumrah, tahalul (cukur) dilanjutkan towaf ifadoh dan mabit ke Mina,”katanya.
Menurutnya, bagi jamaah haji asal Indonesia, dari dulu hingga sekarang, cara haji tamattu banyak disuka. Umrah dulu, baru haji. Padahal, ibadah haji cara seperti ini harus membayar dam sebagai kewajiban. “Yang juga penting mendapatkan ridho dari Allah, supaya bisa menjadi haji yang mabrur,”ujarnya.
Sementara itu, Kasi Haji dan Umrah Kemenag Kabupaten Sidoarjo, H. Khoidar mengingatkan tentang pembekalan dan pemahaman diri terkait dengan manasik haji. Agar selalu bisa meningkatkan kesabaran dan tepo sliro (tenggang rasa) dengan jamaah haji yang lain. “Misalnya dalam satu kamar, ada yang suka pakai AC, namun yang lain tidak suka pakai AC, dll,”katanya.
“Kuncinya adalah sabar dalam menyikapi apa pun proses sebelum berangkat, baik pada saat di Mekkah maupun pada saat kepulangan. Harus tetap husnudzon, sebab ada hikmah di balik semua yang terjadi,”tambahnya.
Ketua KBIHU Shofa Marwah, H. Anang Andrianto, SE berpesan khusus, bahwa para calon jemaah haji dari LDII, supaya mempersiapkan fisiknya dengan baik. Sebab haji merupakan ibadah secara fisik, sekaligus juga harus bisa menjaga niat untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT.
Setelah peragaan berpakaian ihram, maka tahapan-tahapan manasik haji pun dilaksanakan. Dengan pengarahan dan pembimbingan oleh para mutowif. Disaksikan oleh Kepala Kemenag (Kementerian Agama) Kabupaten Sidoarjo, H. Mufti Imron Rosyadi dan Kasi Haji dan Umrah Kemenag Kabupaten Sidoarjo, H. Khoidar. Manasik haji pun berlangsung dengan tertib, lancar, dan khidmat, serta khusuk.
Para peserta yang merupakan warga LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) tersebut ternyata bukan hanya berasal dari wilayah Kabupaten Sidoarjo. Namun juga ada yang berasal dari luar kota, meski mayoritas masih wilayah Provinsi Jawa Timur. Para peserta manasih haji sangat bersyukur, bukan saja karena kegiatan tersebut terlaksana dengan tertib dan lancar. Namun juga dihadiri oleh Kepala Kemenag dan Kasi Haji dan Umrah Kemenag Kabupaten Sidoarjo.
(KIM DPD LDII Kabupaten Sidoarjo)
Posting Komentar