LDII SIDOARJO - Saat ini, kita sering menjumpai sepasang anak muda laki-laki dan perempuan menjalin hubungan asmara. Atau istilahnya pacaran. Kalau anak Zaman Old, generasi tahun 1990-an ke bawah, untuk pacaran mereka malu-malu dan sembunyi-sembunyi. Agar tidak ada yang tahu kalau mereka sedang menjalin hubungan asmara.

Nah, di Zaman Now, pacaran bisa disebut hal yang lumrah dan wajar. Sebab, memang sebagian besar remaja saat ini sudah memiliki kekasih. Kalau tidak memiliki pasangan mereka diejek oleh temannya dengan sebutan jones atau jomblo ngenes. Perilaku remaja Zaman Now tentang pacaran,  bahkan ada yang dilakukan saat usia mereka  bisa dibilang cukup dini.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pusat Informasi dan Layanan Remaja (Pilar) Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) pada tahun 2015 di salah satu kota besar di negeri ini terkait perilaku seksual remaja pada 2.843 responden, menunjukkan bahwa 73,4 persen mengaku kali pertama pacaran pada usia 10-15 tahun. 

Yang sungguh mengagetkan. Dari responden yang sudah pacaran, mereka sudah melakukan perilaku berisiko. Seperti ciuman sebanyak 24.6 persen, pelukan 43,7 persen, memengang organ reproduksi 11,2 persen, mengesek-gesekkan alat kelamin 2.4 persen dan melakukan hubungan seks 2,2 persen (1). 

Dari data di atas bisa kita tarik kesimpulan, pada usia mereka yang sangat belia, pacaran mereka melakuka atas dasar nafsu. Mungkin juga bisa karena pengaruh teknologi yang saat ini berkembang sangat pesat

PENJAJAKAN SEBELUM MENIKAH

Bagi sebagian orang, mungkin dengan pacaran mereka bisa melakukan penjajakan atau mengenal lebih jauh tentang calon pasangannya. Yang nantinya akan dijadikan pasangan hidupnya untuk mengarungi bahtera rumah tangga. Agar tidak seperti halnya membeli kucing dalam karung. 

Berdasarkan hasil survey @LaOdeMunafar (Ka Ode) terhadap aktivis pacaran membuktikan bahwa 84,7% pacaran tidak berakhir di pelaminan, sementara hanya 16,3% belum pernah putus (masih ada kemungkinan untuk putus). Dari 776 responden, hanya 126 orang yang menjawab belum pernah putus, sementara 648 orang berakhir dengan putus dan 2 orang tidak menjawab(2). Artinya pacaran rata-rata berakhir dengan putus dan tidak berlanjut ke pelaminan.

PACARAN SYAR’I ?
Dalam Islam tentang pacaran sudah jelas dilarang, sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al-Isra ayat 32 :
 وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
 “Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.”

Dan juga sabda Rasullullah SAW: “Tidak boleh antara laki-laki dan wanita berduaan kecuali disertai oleh muhrimnya, dan seorang wanita tidak boleh bepergian kecuali ditemani oleh mahromnya.” (H. R. Muslim). 

Nah, untuk mengakali dalil di atas anak Zaman Now membuat istilah pacaran syar’i. Dimana mereka tidak menyentuh, tidak berboncengan, kalau hang out tidak berdua saja melainkan ada banyak temannya. Bahkan malah mengingatkan tentang ibadah misalnya,”Ayo waktunya shalat, jangan pulang terlalu malam karena nanti waktunya ngaji”, dll

Mungkin hal yang demikian bisa juga menghindari dalil yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani
لِأَنْ يُطْعَنَ فِيْ رَأْسِ أَحَدِكُمْ بِمَخِيْطٍ مِنْ حَدِيْدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لَا تَحِلُّ لَهُ
“Sesungguhnya andai kepala seseorang kalian ditusuk dengan jarum yang terbuat dari besi itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya”

Tapi keyakinan para anak Zaman Now yang mengaku pacaran tidak berkomunikasi chating melalui japri? Ketika sudah melakukan chating japri mereka berdua saja itu sama saja dengan mendekati zina. Apalagi sampai kirim foto-foto pribadi sampai dengan video call, kalau sudah seperti ini lalu apa bedanya dengan nyepi berduaan?

Nah, dari ini semua bisa ditarik kesimpulan bahwa pacaran untuk penjajakan itu hanya alibi menyalurkan nafsu birahi dan tidak ada pacaran syar’i.  (A’an Syaiful Malik – ICT Sibara)
1.https://www.suaramerdeka.com/news/baca/27062/734-persen-remaja-pacaran-pertama-kali-di-umur-10-15-tahun
2.https://indonesiatanpapacaran.com/2017/01/20/survei-847-pacaran-tidak-berakhir-di-pelaminan/

Posting Komentar